Jumat, 17 Agustus 2012

LP TOMOR OTAK


LAPORAN PENDAHULUAN


A.     KONSEP PENYAKIT
TUMOR OTAK

1.      PENGERTIAN
Tumor Otak adalah pertumbuha abnormal dari perkembangan asal, primer, metastasik yang terjadi di dalam otak dan struktur penyokong

2.      PATOFISIOLOGI
            Tumor Otak menyebabkan gangguan neurologist progresif, gejala-gejalanya terjadi berurutan. gangguan neurologist pada tumor otak basanya dianggap disebabkan oleh dua factor yaitu gannguan fokal disebabkan oleh tumor dan tekanan intracranial
            Gangguan fokal terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan otak, dan infiltrasi atau invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron. Disfungsi paling besar pada tumor yang tumbuh paling cepat misalnya glioblastoma multiple
            Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan cerebrovaskuler primer.
            Serangan kejang sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuron dihubungkan dengan kompresi, invasi dan perubahan suplai darahke jaringan otak.
Peningkatan tekanan intracranial dapat diakibatkan oleh beberapa factor :
o   Bertambahnya masa dalam tengkorak
o   Terbentuknya edema sekitar tumor
o   Perubahan sirkulasi cairan serebrospinal
Peningkatan TIK akan membahayakan jiwa bila terjadi cepat. Peningkatan TIK apabila tidak diobati akan menyebabkan Herniasi unkus atau serebelum. Herniasi unkus timbul bila girus medialis lobus temporalis tergeser ke inferior melalui insisura tentorial oleh massa dalam hemisfer otak. Herniasi menekan mesensefalon menyebabkan kehilangan kesadaran dan menekan saraf otak ketiga. Pada herniasi serebelum tonsil serebelum tergeser kebawah melalui magnum oleh suatu masa posterior. Kompresi medulla Oblongata dan Henti nafas terjadi dengan cepat. Perubahan fisiologis yang terjadi akibat peningkatan intracranial yang cepat adalah bradikardi progresif, hipertensi siatemik dan gangguan pernafasan.

3.      TANDA DAN GEJALA
Berdasarkan Lokasi :
a.       Lobus Frontalis :
æ  Respons afektif tidak tepat ; mudah lupa
æ  kurang perhatian ; Kehilangan minat social
æ  Penilaian kurang
æ  Gangguan pengendalian spingter
æ  Kejang motorik fokal
æ  Sakit Kepala
b.       Lobus Temporalis
æ  Kehilangan memori terbaru
æ  Fenomena visual
æ  gangguan Auditorius
æ  Kejang Psikomoor
æ  Halusinasi Olfaktorius atau gustatorius
æ  Afasia sesori
c.       Lobus Oksipitalis
æ  Gangguan visual
æ  Kebutaan sentral
æ  Kebutaan kortikal  atau gustatorius
æ  Halusinasi visual
d.      Serebelum
æ  Tak terkoordinasi; ataksia
æ  Kehilangan keseimbangan
æ  Mual, mUntah
æ  Vertigo
e.       Lobus Parietalis
æ  Kehilangan sensoris
æ  Apraksia
æ  Gangguan persepsi tubuh

Berdasarkan Tipe :
a.       Gliomas
? Terjadi pada hemisfer cerebral
? Sakit kepala
? Muntah
? Perubahan kepribadian ; peka rangsang, apatis
b.      Neuroma Akustik
? Vertigo
? Ataksia
? Parestesia dan kelemahan wajah ( saraf cranial V, VII)
? Kehilangan refleks kornea
? Penurunan sensitivitas terhadap sentuhan ( Saraf cranial V, XI)
? Kehilangan pendengaran unilateral


c.       Meningioma
? Kejang
? Eksoftalmus unilateral
? Palsi otot ekstra okuler
? Gangguan pandangan
? Gangguan Olfaktorius
? Paresis

d.      Adenoma Hipofisis
? Akromegali
? Hipopituitari
? Sindrom Cushing
? Wanita : Amenorea, sterilisasi
? Pria : kehilangan libido, impotensi
? Gangguan penglihatan
? DM
? Hipotiroidisme
? Hipoadrenalisme
? Diabetes Insipidus
? IADH

4.      KEMUNGKINAN KOMPLIKASI YANG MUNCUL
a.       Herniasi
b.       Peningkatan Tekanan Darah
c.       Kejang
d.      Defisit neurorogis
e.       Peningkatan TIK
f.        Perubahan fungsi pernafasan
g.       Perubahan dalam kesadaran
h.       Perubahan kepribadian

5.      PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.       Pemeriksaan fisik dan neurologist
b.       Pemeriksaan lapang pandang
c.       MRI
d.      Pemeriksaan sinar X Kepala
e.       Pungsi Lumbal
f.        EEG
g.       Echoencephalografi
h.       CT Scan
i.         Angiografi cerebral
j.         Glukosa

B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN TUMOR OTAK
  1. Perubahan Perfusi jaringan Cerebral
  2. Defisit Self Care
  3. Cemas berhubungan dengan ancaman biologis
  4. Kurang Pengetahuan



CRANIOTOMY

a.       PENGERTIAN
Craniotomy adalah perbaikan pembedahan, reseksi atau pengangkatan pertumbuhan atau abnormalitas di dalam kranium; terdiri atas pengangkatan dan penggantian tulang tengkorak untuk memberikan pencapaian pada struktur intracranial
Craniektomy adalah pengangkatan bagian dari tulang tengkorak; termasuk melakukan pembuatan lubang dengan bor.

b.      POTENSIAL KOMPLIKASI
1.       Aktivitas kejang
2.       Peningkatan TIK
3.       Hemoragi
4.       Disritmia jantung
5.       Tromboplebitis
6.       Sindrom distress pernafasan dewasa


ANGIOGRAFI

  1. PENGERTIAN
Arteriografi adalah merupakan prosedur diagnostic dimana media kontras yodium radiopage diinjeksikan dengan kateter perkutaneus untuk memungkinkan visualisasi arteri
  1. INDIKASI
Untuk membantu mendiagnosa atau memantau luasnya penyakit vaskuler. Pemeriksaan akan menentukan stenosis arterial, oklusi, aliran darah kolateral dan suplai darah.
  1. DIAGNOSA POST ANGIOGRAFI
PK ; perdarahan
PK ; Hematoma





































C.     PERENCANAAN KEPERAWATAN
  1. Perubahan Perfusi jaringan Cerebral
No
Diagnosa Keperawatan

Tujuan Dan Kriteria Hasil
Intervensi
1
Perfusi jaringan serebral tidak efektif b/d edema serebral/penyumbatan aliran darah
NOC :
Circulation status
Tissue Prefusion : cerebral

Kriteria Hasil :
1.      mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan :
v  Tekanan systole dandiastole dalam rentang yang diharapkan
v  Tidak ada ortostatikhipertensi
v  Tidk ada tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg)
2.      mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan:
v  berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan
v  menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi
v  memproses informasi
v  membuat keputusan dengan benar
3.      menunjukkan fungsi sensori motori cranial yang utuh : tingkat kesadaran mambaik, tidak ada gerakan gerakan involunter

NIC :
Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring (Monitor tekanan intrakranial)
v  Berikan informasi kepada keluarga
v  Set alarm
v  Monitor tekanan perfusi serebral
v  Catat respon pasien terhadap stimuli
v  Monitor tekanan intrakranial pasien dan respon neurology terhadap aktivitas
v  Monitor jumlah drainage cairan serebrospinal
v  Monitor intake dan output cairan
v  Restrain pasien jika perlu
v  Monitor suhu dan angka WBC
v  Kolaborasi pemberian antibiotik
v  Posisikan pasien pada posisi semifowler
v  Minimalkan stimuli dari lingkungan

Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer)
v  Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
v  Monitor adanya paretese
v  Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lsi atau laserasi
v  Gunakan sarun tangan untuk proteksi
v  Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
v  Monitor kemampuan BAB
v  Kolaborasi pemberian analgetik
v  Monitor adanya tromboplebitis
v  Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi


  1. Defisit Self Care
No
Dx Kep
Tujuan
Intervensi
Rasional

Defisit perawatan diri b.d kelemahan

Definisi :
Gangguan kemampuan melakukan aktivitas perawatan diri sehari-hari
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, klien mampu melakukan perawatan diri mandiri.
Self Care : Activities Daily Living (ADL)
Kriteria :
1.      Makan : 5
2.      Berpakaian : 5
3.      Toileting : 5
4.      Mandi : 5
5.      Berhias : 5
6.      Higiene : 5
7.      Kebersihan mulut : 5
8.      Ambulasi : kursi roda : 5
9.      Ambulasi : berjalan : 5
10.  Berpindah : 5

Keterangan :
1 : Tergentung, tidak ada partisipasi
2 : Memerlukan bantuan orang dan alat
3 : Memerlukan bantuan orang
4 : Tidak tergantung, dengan bantuan alat
5 : Tidak tergantung sempurna/mandiri
Self Care Assistence
1.      Bantu ADL klien selagi klien belum mampu mandiri
2.      Pahami semua kebutuhan ADL klien
3.      Pahami bahasa-bahasa atau pengungkapan non verbal klien akan kebutuhan ADL
4.      Libatkan klien dalam pemenuhan ADLnya
5.      Libatkan orang yang berarti dan layanan pendukung bila dibutuhkan
6.      Gunakan sumber-sumber atau fasilitas yang ada untuk mendukung self care
7.      Ajari klien untuk melakukan self care secara bertahap
8.      Ajarkan penggunaan modalitas terapi dan bantuan mobilisasi secara aman (lakukan supervisi agar keamnanannya terjamin)
9.      Evaluasi kemampuan klien untuk melakukan self care di RS
10.  Beri reinforcement atas upaya dan keberhasilan dalam melakukan self care


  1. Cemas berhubungan dengan ancaman biologis
5
Kecemasan berhubungan dengan ancaman biologis

NOC :
v  Anxiety control
v  Coping
Kriteria Hasil :
v  Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
v  Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
v  Vital sign dalam batas normal
v  Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan

NIC :
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
·         Gunakan pendekatan yang menenangkan
·         Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
·         Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
·         Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
·         Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
·         Dorong keluarga untuk menemani anak
·         Lakukan back / neck rub
·         Dengarkan dengan penuh perhatian
·         Identifikasi tingkat kecemasan
·         Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
·         Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
·         Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
·         Barikan obat untuk mengurangi kecemasan

  1. Kurang Pengetahuan
No
Dx Kep
Tujuan
Intervensi
Rasional

Defisit Pengetahuan b.d kurang paparan, tidak mengenal/familiar terhadap sumber informasi

Definisi :
Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, pengetahuan klien meningkat.
Knowledge : Illness Care
Kriteria :
1.      Diit : 5
2.      Proses penyakit : 4
3.      Konservasi energi : 5
4.      Kontrol infeksi : 5
5.      Pengobatan : 5
6.      Aktivitas yang dianjurkan : 5
7.      Prosedur pengobatan : 5
8.      Regimen/aturan pengobatan : 5
9.      Sumber-sumber kesehatan : 5
10.  Manajemen penyakit : 5

Keterangan :
1 : None
2 : Limited
3 : Moderate
4 : Substantial
5 : Extensive
Teaching : Dissease Process
1.      Tentukan  tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit
2.      Jelaskan tentang patofisiologi penyakit
3.      Gambarkan tentang tanda dan gejala penyakit
4.      Jelaskan tentang proses penyakit
5.      Identifikasi tentang penyebab yang mungkin
6.      Sediakan informasi tentang kondisi klien
7.      Siapkan keluarga atau orang-orang yang berarti dengan informasi tentang perkembangan klien
8.      Sediakan informasi tentang diagnosa klien
9.      Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau kontrol proses penyakit
10.  Diskusikan tentang pilihan tentang terapi atau pengobatan
11.  Jelaskan alasan dilaksanakannya tindakan atau terapi
12.  Dorong klien untuk menggali pilihan-pilihan atau memperoleh alternatif pilihan
13.  Gambarkan komplikasi yang mungkin terjadi
14.  Anjurkan klien untuk mencegah efek samping dari penyakit
15.  Gali sumber-sumber atau dukungan yang ada
16.  Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala yang muncul pada petugas kesehatan
17.  Pertegas informasi kepada anggota tim kesehatan yang lain


Tidak ada komentar:

Posting Komentar