LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP PENYAKIT
TUMOR OTAK
1.
PENGERTIAN
Tumor Otak adalah pertumbuha abnormal dari perkembangan asal,
primer, metastasik yang terjadi di dalam otak dan struktur penyokong
2.
PATOFISIOLOGI
Tumor Otak
menyebabkan gangguan neurologist progresif, gejala-gejalanya terjadi berurutan.
gangguan neurologist pada tumor otak basanya dianggap disebabkan oleh dua
factor yaitu gannguan fokal disebabkan oleh tumor dan tekanan intracranial
Gangguan fokal
terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan otak, dan infiltrasi atau
invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron. Disfungsi
paling besar pada tumor yang tumbuh paling cepat misalnya glioblastoma multiple
Perubahan suplai
darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh menyebabkan nekrosis
jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai
kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan
cerebrovaskuler primer.
Serangan kejang
sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuron dihubungkan dengan kompresi,
invasi dan perubahan suplai darahke jaringan otak.
Peningkatan tekanan intracranial dapat diakibatkan oleh beberapa
factor :
o
Bertambahnya masa dalam
tengkorak
o
Terbentuknya edema sekitar
tumor
o
Perubahan sirkulasi cairan
serebrospinal
Peningkatan TIK akan membahayakan jiwa bila terjadi cepat.
Peningkatan TIK apabila tidak diobati akan menyebabkan Herniasi unkus atau
serebelum. Herniasi
unkus timbul bila girus medialis lobus temporalis tergeser ke inferior melalui
insisura tentorial oleh massa dalam hemisfer otak. Herniasi menekan
mesensefalon menyebabkan kehilangan kesadaran dan menekan saraf otak ketiga.
Pada herniasi serebelum tonsil serebelum tergeser kebawah melalui magnum oleh
suatu masa posterior. Kompresi medulla Oblongata dan Henti nafas terjadi dengan
cepat. Perubahan fisiologis yang terjadi akibat peningkatan intracranial yang
cepat adalah bradikardi progresif, hipertensi siatemik dan gangguan pernafasan.
3.
TANDA DAN GEJALA
Berdasarkan Lokasi :
a.
Lobus Frontalis :
æ Respons afektif tidak tepat ; mudah lupa
æ kurang perhatian ; Kehilangan minat social
æ Penilaian kurang
æ Gangguan pengendalian spingter
æ Kejang motorik fokal
æ Sakit Kepala
b.
Lobus Temporalis
æ Kehilangan memori terbaru
æ Fenomena visual
æ gangguan Auditorius
æ Kejang Psikomoor
æ Halusinasi Olfaktorius atau gustatorius
æ Afasia sesori
c.
Lobus Oksipitalis
æ Gangguan visual
æ Kebutaan sentral
æ Kebutaan kortikal atau
gustatorius
æ Halusinasi visual
d.
Serebelum
æ Tak terkoordinasi; ataksia
æ Kehilangan keseimbangan
æ Mual, mUntah
æ Vertigo
e.
Lobus Parietalis
æ Kehilangan sensoris
æ Apraksia
æ Gangguan persepsi tubuh
Berdasarkan Tipe :
a.
Gliomas
? Terjadi pada hemisfer cerebral
? Sakit kepala
? Muntah
? Perubahan kepribadian ; peka rangsang, apatis
b.
Neuroma Akustik
? Vertigo
? Ataksia
? Parestesia dan kelemahan wajah (
saraf cranial V, VII)
? Kehilangan refleks kornea
? Penurunan sensitivitas terhadap sentuhan ( Saraf cranial V, XI)
? Kehilangan pendengaran unilateral
c.
Meningioma
? Kejang
? Eksoftalmus unilateral
? Palsi otot ekstra okuler
? Gangguan pandangan
? Gangguan Olfaktorius
? Paresis
d.
Adenoma Hipofisis
? Akromegali
? Hipopituitari
? Sindrom Cushing
? Wanita : Amenorea, sterilisasi
? Pria : kehilangan libido, impotensi
? Gangguan penglihatan
? DM
? Hipotiroidisme
? Hipoadrenalisme
? Diabetes Insipidus
? IADH
4.
KEMUNGKINAN KOMPLIKASI YANG
MUNCUL
a.
Herniasi
b.
Peningkatan Tekanan Darah
c.
Kejang
d.
Defisit neurorogis
e.
Peningkatan TIK
f.
Perubahan fungsi pernafasan
g.
Perubahan dalam kesadaran
h.
Perubahan kepribadian
5.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.
Pemeriksaan fisik dan
neurologist
b.
Pemeriksaan lapang pandang
c.
MRI
d.
Pemeriksaan sinar X Kepala
e.
Pungsi Lumbal
f.
EEG
g.
Echoencephalografi
h.
CT Scan
i.
Angiografi cerebral
j.
Glukosa
B.
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUMOR OTAK
- Perubahan Perfusi jaringan Cerebral
- Defisit Self Care
- Cemas berhubungan dengan ancaman biologis
- Kurang Pengetahuan
CRANIOTOMY
a.
PENGERTIAN
Craniotomy adalah perbaikan pembedahan, reseksi atau
pengangkatan pertumbuhan atau abnormalitas di dalam kranium; terdiri atas
pengangkatan dan penggantian tulang tengkorak untuk memberikan pencapaian pada
struktur intracranial
Craniektomy adalah pengangkatan bagian dari tulang
tengkorak; termasuk melakukan pembuatan lubang dengan bor.
b.
POTENSIAL KOMPLIKASI
1.
Aktivitas kejang
2.
Peningkatan TIK
3.
Hemoragi
4.
Disritmia jantung
5.
Tromboplebitis
6.
Sindrom distress pernafasan
dewasa
ANGIOGRAFI
- PENGERTIAN
Arteriografi adalah merupakan prosedur diagnostic dimana
media kontras yodium radiopage diinjeksikan dengan kateter perkutaneus untuk
memungkinkan visualisasi arteri
- INDIKASI
Untuk membantu
mendiagnosa atau memantau luasnya penyakit vaskuler. Pemeriksaan akan menentukan stenosis arterial,
oklusi, aliran darah kolateral dan suplai darah.
- DIAGNOSA POST ANGIOGRAFI
PK ; perdarahan
PK ; Hematoma
C.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
- Perubahan Perfusi jaringan Cerebral
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan Dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
1
|
Perfusi jaringan
serebral tidak efektif b/d edema serebral/penyumbatan aliran darah
|
NOC :
Circulation status
Tissue Prefusion : cerebral
Kriteria
Hasil :
1.
mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan
:
v Tekanan systole dandiastole dalam rentang
yang diharapkan
v Tidak ada ortostatikhipertensi
v Tidk ada tanda
tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg)
2.
mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai
dengan:
v berkomunikasi dengan
jelas dan sesuai dengan kemampuan
v menunjukkan perhatian, konsentrasi dan
orientasi
v memproses informasi
v membuat keputusan dengan benar
3. menunjukkan fungsi sensori motori cranial
yang utuh : tingkat kesadaran mambaik, tidak ada gerakan gerakan involunter
|
NIC :
Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring
(Monitor tekanan intrakranial)
v Berikan informasi kepada keluarga
v Set alarm
v Monitor tekanan perfusi serebral
v Catat respon pasien terhadap stimuli
v Monitor tekanan intrakranial pasien dan
respon neurology terhadap aktivitas
v Monitor jumlah drainage cairan
serebrospinal
v Monitor intake dan output cairan
v Restrain pasien jika perlu
v Monitor suhu dan angka WBC
v Kolaborasi pemberian antibiotik
v Posisikan pasien pada posisi semifowler
v Minimalkan stimuli dari lingkungan
Peripheral Sensation Management (Manajemen
sensasi perifer)
v Monitor adanya daerah tertentu yang hanya
peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
v Monitor adanya paretese
v Instruksikan keluarga untuk mengobservasi
kulit jika ada lsi atau laserasi
v Gunakan sarun tangan untuk proteksi
v Batasi gerakan pada
kepala, leher dan punggung
v Monitor kemampuan BAB
v Kolaborasi pemberian analgetik
v Monitor adanya tromboplebitis
v Diskusikan mengenai penyebab perubahan
sensasi
|
- Defisit Self Care
No
|
Dx Kep
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
Defisit
perawatan diri b.d kelemahan
Definisi :
Gangguan
kemampuan melakukan aktivitas perawatan diri sehari-hari
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
2x24 jam, klien mampu melakukan perawatan diri mandiri.
Self Care : Activities Daily
Living (ADL)
Kriteria :
1.
Makan : 5
2.
Berpakaian : 5
3.
Toileting : 5
4.
Mandi : 5
5.
Berhias : 5
6.
Higiene : 5
7.
Kebersihan mulut : 5
8.
Ambulasi : kursi roda : 5
9.
Ambulasi : berjalan : 5
10. Berpindah : 5
Keterangan :
1 :
Tergentung, tidak ada partisipasi
2 :
Memerlukan bantuan orang dan alat
3 :
Memerlukan bantuan orang
4 :
Tidak tergantung, dengan bantuan alat
5 :
Tidak tergantung sempurna/mandiri
|
Self Care Assistence
1. Bantu ADL klien selagi klien
belum mampu mandiri
2. Pahami semua kebutuhan ADL
klien
3. Pahami bahasa-bahasa atau
pengungkapan non verbal klien akan kebutuhan ADL
4. Libatkan klien dalam pemenuhan
ADLnya
5. Libatkan orang yang berarti dan
layanan pendukung bila dibutuhkan
6. Gunakan sumber-sumber atau
fasilitas yang ada untuk mendukung self care
7. Ajari klien untuk melakukan
self care secara bertahap
8. Ajarkan penggunaan modalitas
terapi dan bantuan mobilisasi secara aman (lakukan supervisi agar
keamnanannya terjamin)
9. Evaluasi kemampuan klien untuk
melakukan self care di RS
10. Beri reinforcement atas upaya
dan keberhasilan dalam melakukan self care
|
- Cemas berhubungan dengan ancaman biologis
5
|
Kecemasan berhubungan
dengan ancaman biologis
|
NOC :
v Anxiety control
v Coping
Kriteria
Hasil :
v Klien mampu
mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
v Mengidentifikasi,
mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
v Vital sign dalam batas normal
v Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa
tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
|
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
·
Gunakan pendekatan yang menenangkan
·
Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
·
Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama
prosedur
·
Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi
takut
·
Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan
prognosis
·
Dorong keluarga untuk menemani anak
·
Lakukan back / neck rub
·
Dengarkan dengan penuh perhatian
·
Identifikasi tingkat kecemasan
·
Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
kecemasan
·
Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,
persepsi
·
Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
·
Barikan obat untuk mengurangi kecemasan
|
- Kurang Pengetahuan
No
|
Dx Kep
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
Defisit
Pengetahuan b.d kurang paparan, tidak mengenal/familiar terhadap sumber
informasi
Definisi :
Tidak
adanya atau kurangnya informasi kognitif
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
1x24 jam, pengetahuan klien meningkat.
Knowledge : Illness Care
Kriteria :
1.
Diit : 5
2.
Proses penyakit : 4
3.
Konservasi energi : 5
4.
Kontrol infeksi : 5
5.
Pengobatan : 5
6.
Aktivitas yang dianjurkan : 5
7.
Prosedur pengobatan : 5
8.
Regimen/aturan pengobatan : 5
9.
Sumber-sumber kesehatan : 5
10. Manajemen penyakit : 5
Keterangan :
1 :
None
2 :
Limited
3 :
Moderate
4 :
Substantial
5 :
Extensive
|
Teaching : Dissease Process
1. Tentukan tingkat pengetahuan klien dan keluarga
tentang proses penyakit
2. Jelaskan tentang patofisiologi
penyakit
3. Gambarkan tentang tanda dan
gejala penyakit
4. Jelaskan tentang proses
penyakit
5. Identifikasi tentang penyebab
yang mungkin
6. Sediakan informasi tentang
kondisi klien
7. Siapkan keluarga atau
orang-orang yang berarti dengan informasi tentang perkembangan klien
8. Sediakan informasi tentang
diagnosa klien
9. Diskusikan perubahan gaya hidup
yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang
dan atau kontrol proses penyakit
10. Diskusikan tentang pilihan
tentang terapi atau pengobatan
11. Jelaskan alasan dilaksanakannya
tindakan atau terapi
12. Dorong klien untuk menggali
pilihan-pilihan atau memperoleh alternatif pilihan
13. Gambarkan komplikasi yang
mungkin terjadi
14. Anjurkan klien untuk mencegah
efek samping dari penyakit
15. Gali sumber-sumber atau dukungan
yang ada
16. Anjurkan klien untuk melaporkan
tanda dan gejala yang muncul pada petugas kesehatan
17. Pertegas informasi kepada
anggota tim kesehatan yang lain
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar